Berkata Qotadha Rahimahullah, saya terlah membaca di sebagian kitab, bahwasa sesungguhnya “Nantilah, nantilah, nantilah, besoklah, besoklah” salah satu diantara tentaranya iblis, kenapa bisa dikatakan seperti itu, perkataan “nantilah” terkait dengan menunda nunda kebaikan, besoklah besoklah, nantilah, ini termasuk dari tentaranya iblis.
Yakni maknanya, betapa banyak
akhirnya iblis dan bala tentaranya meraih kemenangan, berhasil menggagalkan
seseorang untuk mencapai keberuntungan, menghalangi seseorang dari pintu-pintu
kebaikan yang begitu banyak, hanya dengan satu kata “Nanti, besok”, maka
dikatakan itu adalah tentara dinatara tentaranya iblis, disebabkan banyaknya
orang terhalang dari kebaikan.
Adalah misi iblis bagaimana
memasukkan orang sebanyak-banyaknya kedalam neraka, sebagaimana Allah ta’ala
berfirman dalam surat Fathir ayat yang ke 6, “Sesungguhnya syaithon itu adalah
musuh bagi kalian, maka jadikan ia musuh, karena sesungguhnya syaithon itu dia
mengajak tentaranya, kawan-kawannya agar menjadi penghuni neraka syair”, maka
bentuk ajakan syaithon itu secara garis besarnya, agar bisa meraih pengikut
sebanyak-banyaknya untuk masuk neraka, umumnya dengan dua metode.
Itu prinsip dasaranya seperti
diatas, boleh jadi kadangkala dia tidak mampu mengajak seseorang kepada
kemungkaran, kepada kebathilan, karena tidak adanya kecenderungan orang itu
kepada itu, misalnya kita memang tidak pernah merokok, tidak suka dengan rokok,
gimanapun dia menggoda agar kita pandai merokok tidak bisa, dia (iblis) ingin
menjadikan kita seorang penjudi, orang yang hobi minum minuman, tapi memang
dasar itu tidak ada sama kita, maka susah dia mengajak kita itu.
Tatkala tidak dia dapati pada
diri kita kecenderungan kepada kemaksiatan, apa senjata berikutnya ? dia (Iblis)
gunakan senjata yang kedua, yang disitulah banyak orang terkena olehnya, senjata
yang kedua itu adalah menghalangi seseorang dari bersegera melakukan kebaikan, betul
si fulan tidak pernah jatuh kepada kemungkaran, dan itu tidak dia lakukan, dia
bukanlah penjudi, dia bukanlah peminum khamar, dia bukanlah pezina, dia
bukanlah pemakan harta haram, tetapi tanpa sadar diseretnya orang ini ke neraka
melalui pintu melalui pintu yang kedua yakni :
Dihalanginya orang itu dari melakukan ketaatan dan kebaikan yang begitu banyak, dengan cara apa ? yakni dengan cara “Nantilah, nantilah, nantilah”.
Sumber : Faedah singkat majelis ilmu di Mushollah Al-Barokah, Sungai
abang, Tebo - Jambi.
Komentar