Langsung ke konten utama

Orang Yang Dihukum Oleh Allah Karena Melalaikan Umur

Orang Yang Dihukum Oleh Allah Karena Melalaikan Umur
 

Sebuah hadist yang di riwayatkan oleh imam Muslim, Rasulullah bersabda :

 

Orang Yang Dihukum Oleh Allah Karena Melalaikan Umur

Bersegeralah beramal, menunjukkan disini prinsip didalam kebaikan prinsipnya adalah “bersegera, tidak boleh ada penundaan”, segeralah beramal sebelum datangnya fitnah, seperti sepontong malam, sepenggal malam yang gelap gulita, dimana seseorang paginya beriman sorenya kafir, atau sorenya beriman paginya kafir.

Artinya, ketika seseorang mendapati waktu dan kesempatan untuk beramal dan tidak ada faktor yang menghalanginya, maka jangan dia tunda kaena tatkala dia tunda, datanglah setelah itu fitnah sehingga dia tidak akan mampu lagi untuk mengamalkan apa yang telah dia angan-angankan.

Padahal dia tidak ada uzur, faktor penghalang tidak ada, hanya saja tekad yang tidak kuat, seandainya dia bersegera dia mampu, namun dia tunda ditunda akhirnya Allah datangkan uzur yang dia tidak mampu lagi untuk menghadapinya, akhirnya betul betul tertunda terus menerus, dan terjadilah seperti yang disebutkan dalam hadist diatas, paginya beriman sorenya kafir atau sebaliknya sorenya beriman paginya kafir.

Dia jual agamanya dengan segelintir dunia, dan jadilah setelah itu setiap orang beralasan, kenapa engkau tidak ke masjid, kenapa engkau tidak ke majelis ilmu, kenapa engkau tidak menegakkan hukum-hukum syariat, maka mereka berasalan, bahwa “urdu” telah melalaikan saya, apa itu “urdu”? urusan dunia, urusan dunia telah menghalangi saya.

Padahal sebelumny a tidak ada, kelapangan ada, tetapi tidak dia manfaatkan maka Allah datangkan setelah itu kesibukan kepadanya, sebagai apa, sebagai hukuman atas kemudahan yang Allah berikan tetapi tidak diambil, jadi jangan disangka ya bentuk hukuman itu hanya dalam bentuk pembayangan kita, datang azab, datang musibah, datang bala, kadang kala Allah hukum kita dalam bentuk yang kita tidak merasa.

Apa bentuk hukuman itu ? Allah halangi kita dari amal kebaikan, itu sebenarnya hukuman yang paling dahsyat, hukuman yang paling membuat kita menjadi orang yang merugi, Allah halangi kita dari melakukan sebuah amal, setelah sebelumnya Allah berikan kepada kita kesempatan tapi tidak kita pergunakan, kemudahan ada tapi tidak kita raih kemudahan itu, lalu sebagai hukumannya, Allah berikan kepada kita kesibukan-kesibukan yang tidak ada habisnya.

Lihat betapa banyak orang yang dimasa mudanya Allah berikan yakni kelapangan untuk menuntut ilmu, kemampuan untuk berbuat kebaikan, tidak dia manfaatkan, Allah hukum dia dimasa tuanya dengan kesibukan yang tidak melahirkan faedah, apa bentuknya, dia sibuk cabut-cabut rumput, sibuk bersihkan ini bersihkan itu, tidak dia tergerak sedikitpun menggunakan umur dimasa tuanya untuk membaca Qur’an, untuk berzikir.

Banyak kita temukan seperti itu, orang yang dimasa tua dihukum dia oleh Allah, dalam bentuk apa hukumannya, dalam bentuk Allah halangi dia dari amalan-amalan kebaikan yang utama, dan dia disibukan dengan perkara-perkara yang sepele, yang tidak ada faedahnya, padahal sebenarnya tidak ada perlunya dia mencabut rumput di halaman rumah, alangkah lebih baiknya dia membaca Al-Qur’an, tapi dia dihabiskan dengan hal-hal yang seperti itu.

Sumber : Faedah singkat majelis ilmu di Mushollah Al-Barokah, Sungai abang, Tebo - Jambi.

Sumber Youtube 

Postingan populer dari blog ini