Bentuk-bentuk memberikan wala’ kepada orang kafir yang ini diharamkan di dalam agama, berbasa-basi dengan mereka dengan jalan melakukan mudahhana, apa itu mudahhana, yaitu berusaha mencari simpati mereka, keridhoan mereka dengan cara mengorbankan agama.
Seperti seseorang yang ingin agar orang-orang kafir senang kepada mereka, ridho kepada mereka tetapi dengan cara dia korbankan agamanya, akhirnya diapun ikut di dalam ritual-ritual ibadah kafir, dengan alasan supaya orang kafir itupun senang dengan mereka, atau walaupun dengan alasan agar orang kafir tersebut tidak memudhoratkan mereka.
Maka ini termasuk sesuatu yang diharamkan didalam agama, bahkan orang kafir dan orang-orang musyrik pernah menawarkan kepada nabi agar nabi melakukan mudahana, apa bentuknya ? mereka berkata kepada nabi Salallahualihi wasallam, “Ya Muhammad engkau sembah tuhan-tuhan kami, berhala-berhala kami selama satu tahun, setelah itu gantian kami pula yang menyembah tuhan engkau satu tahun”.
Maka Allah turunkan “Qulya aiyuhalkaafirun...”, katakanlah Muhammad “Hai orang-orang kafir, saya tidak akan menyembah mengibadati, apa yang kalian sembah, dan kalian tidak akan pernah menjadi penyembah, apa yang saya sembah, dan saya tidak akan menyembah apa yang kalian sembah, dan kalianpun tidak akan menyembah apa yang saya sembah, bagi kalian agama kalian, bagi saya agama saya, bagi kalian amal kalian bagi saya amalan saya.
Ini ayat yang turun untuk menolak permintaan orang kafir, agar nabi tidak melakukan mudahhana.
Sumber : Faedah singkat majelis ilmu di Masjid Nurussa’adah pasar blok
B sitiung 1, Kabupaten Dharmasraya.